Gubernur Khofifah Launching Logo dan Maskot Porprov Jatim VIII 2023
Jatim, globalinnews.com – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melaunching Logo dan Maskot Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VIII 2023 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (2/9/2023).
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menerangkan, pada Porprov ini ada Si Udeng, yakni udang dan bandeng yang merupakan lambang spritualitas dari Kabupaten Sidoarjo. Ada Si Mada atau Patih Gajah Mada dari Kabupaten Mojokerto. Ada Si Condro dari Kota Mojokerto dan ada Si Jatayu dari Kabupaten Jombang.
“Semuanya adalah perlambang semangat, objektifitas, ketangguhan, dan kekuatan kita. Saya berharap Porprov VIII ini adalah bagian dari penguatan bangunan soliditas dan solidaritas diantara seluruh atlet dan official dari seluruh Jawa Timur,” terang Gubernur Jatim.
Logo Porprov kali ini memiliki makna dan filosofi simbol yang mempresentasikan harapan serta konsep acara. Logo Porprov VIII Jawa Timur 2023 terdiri dari simbol tiga lingkaran, dua insan muda dinamis, dan gelora. Simbol 3 lingkaran bermakna prestasi, sportivitas, solidaritas, serta semangat keterpaduan untuk mengembangkan olahraga.
Sementara, simbol dua insan muda dinamis mengartikan nilai-nilai semangat dan optimisme dalam Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur 2023. Diikuti simbol gelora yang menggambarkan semarak bersatu dalam persaingan kompetitif.
Logo ini mengkolaborasikan warna hijau, oranye, biru, kuning, merah, dan ungu. Warna hijau mewakili elemen alam, warna oranye mewakili matahari, dan warna biru mewakili langit.
Selanjutnya, warna kuning melambangkan kegembiraan dan keceriaan. Warna merah sedikit muda mewakili semangat yang membara, diikuti warna ungu yang mewakili kebijaksanaan, kesetiaan, dan kebanggaan.
Gubernur berharap masing-masing kabupaten/kota memiliki komitmen untuk melahirkan atlet yang memiliki standar atlet nasional ataupun internasional.
Ia mencontohkan, dulu ada Kediri yang selalu mengeluarkan bibit – bibit atlet tenis meja dan seperti Magetan yang punya Mario, itu merupakan hal yang bagus.
“Ini sedang dalam diskusi kami, bahwa ada masing-masing daerah yang bisa membimbing dan membina atlet salah satu cabang olahraga,” katanya.
Dengan begitu, akan menjadi pintu masuk dari proses pembibitan yang luar biasa. “Insya Allah akan bisa lebih maksimal lagi dari seluruh capaian prestasi dan akan terjadi lompatan-lompatan yang luar biasa serta akan memberikan atensi dari masing-masing kabupaten/kota pada cabor tertentu,” tuturnya.
Pemprov Jatim bersama KONI mempercepat penyelenggaraan Porprov sebagai upaya untuk regenerasi para atlet yang ada di kabupaten/kota.
“Dulu Porprov itu empat tahunan, kami koordinasikan dengan KONI, ada Pak Airlangga ada Pak Nabil. Kami menghitung bahwa proses regenerasi atlet empat tahun itu sudah banyak yang kelewat untuk pembibitan dan penyiapan pada even-even berikutnya,” kata Khofifah.
Adanya Porprov dua tahunan dapat menjadi pembibitan yang terukur dan bisa menjadikan venue-venue yang memiliki standar nasional bahkan lebih. “Pola-pola yang dilakukan memang harus mendekati standar-standar yang bisa dijadikan ukuran, kalau dia bisa masuk kepada menjadi pencetak rekor,” ujarnya.
Ketua Umum KONI Jatim, Muhammad Nabil mengatakan, penyelenggaraan Porprov VIII Jatim 2023 sudah mencapai tahap akhir dan hal tersebut tidak lepas dari usaha yang dilakukan oleh tuan rumah Sidoarjo, Mojokerto dan Jombang.
“Terima kasih kepada para kepala daerah penyelenggara Porprov VIII Jatim yang telah berupaya sebaik mungkin untuk menyelenggarakan even luar biasa ini,” ujarnya.
Selain itu, menurut dia, kompetisi olah raga antar kabupaten/kota yang digelar tersebut merupakan salah satu yang besar di Indonesia.
“Total pesertanya yaitu 17.728 orang, dengan rincian 13.008 orang dari atlet dan 4.720 dari ofisial, saya juga kaget saat mendengarnya,” katanya.
Selain itu, dirinya mengucapkan banyak terima kasih kepada Gubernur Khofifah yang sudah merubah jadwal kegiatan menjadi dua tahunan dan hal tersebut dinilainya sangat bermanfaat bagi para atlet Jatim.
“Dari hal itu akan ada percepatan prestasi, kalau dulu empat tahunan itu satu kali ikut Porprov biasanya sudah selesai karena faktor usia dan harus beraktivitas di tempat lain kalau dua tahun ini kita yang dimudahkan untuk merekrut dan mempromosikan atlet-atlet. Mudah-mudahan hasil ini jadi yang terbaik untuk Jawa Timur,” ujar Nabil. GN-ABQ